Rabu, 02 Juli 2014

skilas tentang cdi pengapian jenia dc

Jenis Pengapian Sepeda Motor Sistem DC

Sistem pengapain DC adalah sebuah sistem pengapian yang bersumber dari baterai/aki yang dialirkan menuju CDI. Prinsip kerjanya adalah seperti gambar berikut:
Sistem Pengapian AC pada motor
Dari gambar tersebut baterai mengalirkan arus 12Volt ke CDI, kemudian CDI meningkatkan arus menjadi 350Volt. Arus  Volt ini kemudian menuju kondensor/kapasitor. Pada saat ada percikan bunga api dari busi, pick-up coil akan memberikan gelombang elektronik ke switch/saklar S untuk segera tertutup. Pada saat saklar telah menutup, kondensor dengan cepat segera mengosongkan muatannya melalui kumparan primer koil pengapian, maka timbul induksi pada kedua kumparan koil pengapian tersebut.
Skema arus kelistrikan pada sistem DC adalah sebagai berikut. Arus DC pertama kali terjadi pada kumparan spul yang muncul karena putaran magnet, arus ini dilanjutkan ke regulator/kiprok yang tersambung ke baterai/aki dan melakukan pengisian/charging. Arus dari baterai dilanjutkan ke kunci kontak dan CDI, koil dan terakhir ke busi. Berikut adalah gambar skema sistem pengapian DC pada kendaraan bermotor:
Sistem pengapian DC pada motor
Sistem pengapian DC terjadi saat kunci kontak di ON-kan, aliran listrik dari baterai ke sakelar. Setelah saklar ON otomatis arus mengalir ke kumparan penguat arus dalam CDI yang akan meningkatkan tegangan dari baterai yaitu dari 12 Volt DC menjadi 220 Volt AC. Kemudian arus melewati dioda dan menuju kondensor agar dapat tersimpan sementara. Karena ada putaran mesin, koil menghasilkan arus listrik yang kemudian mengaktifkan SCR, dan mengakibatkan kondensor/kapasitor mengalirkan arus ke kumparan primer koil pengapian. Ketika terjadi pemutusan arus yang mengisi kumparan primer koil pengapian, akibatnya timbul tegangan induksi pada kumparan primer dan kumparan sekunder dan menghasilkan loncatan bunga api pada busi untuk proses pembakaran kabut bensin.

Tidak ada komentar: