Kamis, 03 Juli 2014

pengertian tentang noken as


kemInEx
Assalamu’alikum wR wB, dan
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai tujuan.
Serba salah juga nulis artikel kaya ginian, dah nulis susah2, ah yang baca malah pusing, puyeng, dan pada minta ampuunn. Tapi nggak apa2lah namanya juga usaha pencerdasan otomotif, ya harus sabar, barangkali bermanfaat suatu saat.
Ok, kita mulai saja dengan profil noken as/camshaft/kem, yang biasa dijadikan gambaran awal pengenalan kem. Dari gambar ini yang biasanya dibahas adalah tinggi bubungan max/ lift dan durasi/duration, tapi sesungguhnya ada beberapa bagian lain dalam profil kem, seperti tampak dalam gambar di atas. Sedangkan bentuk kem tunggal SOHC, yang mana profil intake dan exhaust berada dalam satu poros akan tampak seperti ini.
camshaftSOHC
Dan jika digambarkan sebagai “sudut crankshaft vs lift-nya”, menjadi seperti grafik di bawah ini
profil cam
Yang abu2 profil kem exhaust (pembuangan/keluar), yang hitam kem intake (pemasukan). Dalam gambar di atas ditunjukkan, lift, durasi, lobe separation angle (LSA) dan overlap area. Lalu apa pengaruhnya terhadap kinerja mesin.
1. Lift : tinggi lobe (bubungan) yang selaras dengan bukaan klep.
Tinggi angkatan klep=tinggi lobe kem x rasio rocker arm. Peningkatan tinggi lobe/lift kem, tanpa meningkatkan durasi, akan meningkatkan power mesin, tanpa mempengaruhi bentuk kurva power aslinya. Artinya peningkatan daya pada semua rpm.
Mari kita kita tinjau persamaan berikut :
kecepatan alir udara
dimana mass flow rate adalah kecepatan aliran massa udara, yang besarnya dipengaruhi oleh :
def vari kecepatan alir
sedangkan Av adalah luas area klep yang lebarnya ditentukan oleh lift
lift vs Av
sehingga lift kem ini sangat berpengaruh terhadap performa mesin, seperti tampak dalam grafik
flow coefficient
dari grafik ini terlihat jika lift kem meningkat, maka perbandingan antara lift dan diameter klep  (l/d),  juga meningkat, cf juga ikut meningkat. Jadi lift selain meningkatkan Av juga meningkatkan cf, sehingga mass flow rate juga meningkat. Peningkatan mass flow rate akan meningkatkan efisiensi volumetrik dan torsi, tentu saja power meningkat.
2. Durasi : durasi sudut crankshaft (bandul) dalam derajad selama angkatan/lift (saat klep membuka).
Peningkatan durasi akan memperlama klep untuk terbuka, dan dapat meningkatkan power di rpm-tinggi dan juga dapat memperluas range rpm untuk menghasilkan power max.  Peningkatan durasi tanpa meningkatkan LSA, akan meningkatkan overlap klep.
3.LSA : perbedaan antara angkatan max klep in dan ex, perubahan LSA akan mempengaruhi kurva power dll, berikut ini salah satu akibat perubahan LSA pada sepeda motor suzuki smash (Peper : Adi Susilo dan I Made Muliatna dari Unesa)
LSA vs rpm
LSA std =105 derajad. Terlihat di rpm rendah LSA std paling besar torsinya, dan di rpm tinggi LSA yg sedikit diatas std (110 derajad) yg paling baik. Bearti benar memang smash diperuntukan untuk efisien di rpm rendah.
4. Overlap : adalah durasi sudut crankshaft dimana klep in dan exhaust  sama2 terbuka. Pengaruh overlap adalah, pada saat rpm tinggi waktu klep in terbuka sangat singkat, keluarnya gas buang melalui saluran ex, mengakibatkan kekosongan/kevakuman di ruang bakar, sehingga dapat membantu menyedot campuran udara+bbm memasuki ruang bakar melalui saluran intake. Jika diberikan dorongan yang lebih kuat/supercharge, misalnya dengan menggunakan turbo, maka campuran udara+bbm bisa tembus/bablas ke knalpot, jadi boros karena terbuang percuma.
efek overlap 2
Peningkatan overlap selain meningkatkan batas atas rpm saat power max, tetapi juga akan menurunkan power di rpm rendah, dan juga menurunkan kualitas pembakaran di rpm idle, karena gas buang bisa terdorong keluar lewat saluran intake, sehingga menghalangi masukknya udara=bbm. Kondisi ini dapat diperjelas dengan gambar berikut
efek overlap 1
Hal yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah dalam menentukan tingginya lift kem, harus memperhatikan kekuatan pegas dan rpm mesin. Karena pada kecepatan tinggi klep akan mengalami keterlambatan menutup/floating jika dibandingkan dengan kondisi normalnya. Seperti tampak dalam gambar di bawah ini.
klep floating
Jika terjadi float-ing seperti ini, maka aliran gas masuk dan buang akan kacau –> power mesing akan drop, dan lebih parahnya lagi, payung klep akan menghantam piston yang berakibat klep bengkok dan piston retak/pecah, dan jika memaksa menggunakan per-klep yang keras (per-klep-racing), tanpa diimbangi material klep yang bagus (klep masih std), maka klep akan putus dan  akhirnya …..ANCURRRRR MESINNYA.
akibat floating
Sumber : kembarconncept.wordpress.com (izin nempel bro)
Demikian obrolan kita tentang kem/camshaft, lebih-kurangnya mohon maaf. Bagi suhu-suhu yang lebih tau mahon ditambahi dan dibetulin kalau ada kurang dan salahnya.
Semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum wR wB.

Tidak ada komentar: