Kamis, 03 Juli 2014

motor sport jepang

Desain Motor Sport Jepang Paling Keren Ada Di 600 CC

r15 lady
Yola dulur…desain motor saat ini begitu mempengaruhi keberhasilan penjualan sebuah motor, khususnya untuk motor sport fairing. Karena pangsa pasar motor sport fairing yang relatif mahal ini, para konsumennya relatif mempunyai pandangan yang kritis saat menentukan pilihannya. Kelas motor sport fairing tersegmented dimana konsumen membeli bukan karena faktor fungsionalitas, namun soal selera, performa, kesenangan dan pride. Sehingga akan selalu mempertimbangkan soal performa, desain dan harga, setelah digabungkan akan membentuk value yang sesuai dengan masing-masing pribadi.
Demam motor fairing ganteng ini dimulai sejak era ninja, khususnya ninja 250. Sebelumnya memang sempat ada motor fairing seperti cbr 150 old, suzuki fxr, ninja 150rr, namun efeknya tidak sebooming sekarang. Menurut ane, ini adalah faktor ninja effect, setelah terbiasa melihat kegantengan ninja 250, maka derajat standar soal kegantengan sebuah motor kita ikutan naik. Ganteng itu ya yang seperti ninja…ini opini deka, kalo punya opini lain ya silakan saja…namanya juga beda kepala, pasti beda pemikiran :D . Masih ingat soal CBR250 lawan sengit Ninja250 yang dibully di media internet gara-gara desainnya tidak begitu disukai oleh sebagian besar kalangan penyuka motor fairing? Dibilang muka s**p*k…lah, dibilang desainnya ele(k)gan lah, intinya desain berbicara…khususnya sektor muka aka kepala.
Kawasaki_Ninja_250R_vs_Honda_CBR_250R
Kawasaki_Ninja_250R_vs_Honda_CBR_250R
Nah berbicara mopang alias motor jepang, deka mengamati dari lintas kelas, dari kelaskecil, menengah sampai tingkat moge superbike, Desainnya ternyata ada sedikit perbedaan. untuk kelas dibawah 400 cc, rata-rata mengambil desain dari si kakak atau motor yang cc-nya lebih besar diatas 500 cc. Mungkin karena ingin terjual dalam jumlah banyak dengan harga yang relatif dibawah, membuat pabrikan mengambil aura mogenya ke motor kecilnya, biar pride-nya terangkat. Contohnya seperti ini baby r1, ini GSX-R kecil, Ini si baby fireblade, ini little ninja zx, dan lain-lain.
Sedangkan untuk kelas superbike 1000 cc, desain relatif “agak” dikesampingkan. Karena kelas ini khusus untuk biker yang Performa Oriented, sehingga pabrikan mendesain motornya yang mendukung performa, bukan visual yang diutamakan. Dan lagi, dimata deka…desainnya terlalu besar… unsur “besar” sangat ditonjolkan…image-nya its powerfull…..
Nah berbeda dengan kelas 600 cc, di sini deka memandang desain motor-motor sport jepang yang keren-keren ngumpul di kelas ini, dari kelas terkecil sampai 1000 cc, di kelas 600 cc adalah yang paling ganteng. Desainnya relatif serasi, kompak, tidak besar tidak kecil, dan rata-rata desainnya agak menyimpang dibanding yang 1000 cc. Menurut pendapat deka, mungkin hal ini disebabkan oleh pangsa pasar yang lebih besar dibanding 1000 cc, pasar yang lebih menggiurkan. Ada juga yang berpendapat bahwa pangsa pasar 600 cc di eropa khususnya, itu mirip kelas 250 cc dimarih, konsumennya kritis-kritis karena bagian dari kalangan menengah ( kelas eropa lho ya :) ). Sehingga pabrikan juga total dalam mendesain motornya, diluar performa masing-masing.
Coba lihat perbandingan beberapa motor kelas 1000 cc dan 600 cc antar merk berikut ini, menurut dulur-dulur sekalian cocok nggak dengan opini ane ini
Honda
Honda-CBR1000RR-Fireblade
Honda-CBR1000RR-Fireblade
Honda-CBR-600RR
Honda-CBR-600RR
Yamaha
yamaha yzf r1
yamaha yzf r1
yamaha yzf r6
yamaha yzf r6
Kawasaki
ninja zx1000r
ninja zx1000r
kawasaki-ninja-zx-6r-2014
kawasaki-ninja-zx-6r-2014
Suzuki-GSXR1000
Suzuki-GSXR1000
suzuki gsxr 600 black
suzuki gsxr 600 black

Bijimana dulur….punya opini lain? silahkan dishare..
By the way… dunia motor bagi ane begitu indah…seperti sebuah lirik lagu When The Sun Meet The Sky Eric johnson berikut ini
So when the sun…meets the sky… I’m gonna take a ride…get to where I do

Tidak ada komentar: